E-Agriculture dan Penerapannya

NAMA    : DESI RIANTIKA BR GURUSINGA

NIM        : 220301175

PRODI    : AGROTEKNOLOGI

Agrikultur adalah suatu ilmu dan praktik pertanian, termasuk budidaya tanah untuk penanaman tanaman dan pemeliharaan hewan untuk menghasilkan bahan makanan dan produk lainnya yang dibutuhkan manusia. Agrikultur merupakan salah satu cabang ilmu biologi untuk memanfaatkan sumber daya hayati secara maksimal.E-Agriculture sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu praktik ilmu pertanian yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau ICT.

Saat ini dalam dalam industry pertanian manfaat penggunaan ICT pun sangat dirasakan, seperti penerapannya dalam E- Agriculture.E-Agriculture melibatkan konseptualisasi, desain, pengembangan, evaluasi dan penerapan cara-cara inovatif untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) , dengan fokus utama pada pertanian. E-agriculture sendiri diharapkan mampu memajukan pertanian di Indonesia melalui manfaat-manfaatnya.Strategi e-Agriculture menggunakan solusi teknologi digital inovatif seperti pertanian presisi, drone, big data, analitik prediktif, dan blockchain untuk meningkatkan hasil sosial dan ekonomi bagi petani kecil.

Keuntungan penggunaan E-Agriculture

1. Membantu penggunanya agar lebih cepat dan mudah berkomunikasi dan mendapatkan informasi tanpa harus bertatap muka.

2. Dapat membantu para petani dalam proses penanaman hingga pemanenan melalui teknologinya sehingga kualitas hasil panen juga lebih baik.

3. Mempermudah dalam proses pemasaran karena jangkauannya luas

Contoh Penerapan E-Agriculture 

https://www.beritasatu.com/ekonomi/474922/kemtan-kembangkan-teknologi-drone-untuk-pertanian

Kemtan Kembangkan Teknologi Drone untuk Pertanian

Rabu, 24 Januari 2018 | 11:51 WIB
Oleh : Carlos Roy Fajarta / FMB


Mesin drone penebar pupuk cair maupun insektisida. (Foto: Suara Pembaruan)

Sragen - Di hari terakhir kunjungannya ke sejumlah lahan produktif sawah siap panen, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencoba mengoperasikan mesin drone penebar pupuk cair maupun insektisida.Hal itu dilakukan Menteri Pertanian saat mengunjungi di persawahan Candi, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karang Malang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Rabu (24/1) pagi."Drone itu menarik dan kita akan kembangkan. Kita kembangkan mekanisasi, tanpa teknologi tidak mungkin swasembada pangan, produktivitas meningkatkan, dan tidak mungkin efisien," ujar Andi Amran menanggapi pertanyaan Suara Pembaruan di tengah lahan sawah.

Ia menyebutkan selama ini kemtan memfasilitasi anggaran pada peningkatan produksi, perbaikan infrastruktur, pascapanen. Contohnya pengadaan alat pertanian naik 2.000 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Alat mesin pertanian bisa menurunkan biaya produksi 40 persen, menaikkan indeks pertamanan, dengan bibit unggul bisa meningkatkan produksi 30 persen. Luar biasa teknologi ini, kalau mau bersaing dengan negara lain kita harus menggunakan teknologi," tambahnya.

Menteri Pertanian menegaskan selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla dirinya sudah melakukan revolusi pertanian dengan mengutamakan sistem mesin pertanian demi mengejar produktivitas lahan serta mencapai visi Indonesia lumbung pangan dunia pada 2045.

"Biaya perjalanan dinas Rp 800 miliar itu saya coret di anggaran kementerian, lebih baik saya gunakan untuk membeli alat traktor dan mesin pertanian serta pengembangan teknologi pertanian," tegas Andi Amran Sulaiman.

Terkait kondisi pertanian di Jawa Tengah ia yakin akan ada 300.000 hektar melakukan panen menghasilkan 1,8 juta ton gabah kering atau 900.000 ton beras. Dengan konsumsi masyarakat Jawa Tengah 260.000 ton beras per bulan, kondisi masih surplus.

"Setelah Jawa ini saya akan melanjutkan kunker musim panen raya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Jadi jangan risau kan lagi stok beras nasional. Kita itu panen raya parabolik, Februari Maret, April. Paling tinggi di bulan Maret, jika sudah masuk panen tidak akan naik lagi harganya. Sekarang bagaimana kita menjaga agar hasil petani tidak terlalu jatuh harganya agar mereka tidak rugi," tutup Mentan.

Kehadiran drone mampu membuat banyak manfaat dalam industri pertanian. Dengan drone kualitas dan kuantitas tanaman menjadi meningkat sangat tajam.Drone spraying mampu menyemprotkan pestisida dan pupuk ke atas tanaman dengan produktivitas hingga 1-2 Hektar per sekali terbang. Dengan drone spraying, proses perawatan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman menjadi lebih cepat dan biaya lebih murah dengan hasil perawatan dan pengendalian yang lebih baik.Tentu ini sangat menguntungkan para petani karena selain untuk penyemprotan,drone juga dapat memberikan pemetaan lapangan yang akurat melalui kameranya karena dapat dikendalikan dari jarak jauh.Penggunaan drone dalam penyemprotan juga sangat efisien dalam waktu. 

Namun tidak semua petani bisa menggunakan drone karena kurangnya pengenalan terhadap perkembangan teknologi.Oleh karena itu untuk mendukung Indonesia dalam penggunaan teknologi dalam bidang pertanian diperlukan penyuluhan agar para petani di Indonesia semakin maju dan mampu memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat/strategi peningkatan hasil pertanian.

Demikian yang bisa saya sampaikan.Terima kasih.

Komentar